1. Apabila
Allah Menyayangi Suatu Umat, Maka Dia Wafatkan Nabi Mereka Mendahului Mereka
a. Redaksi Hadits
عَنْ أَبِي مُوسَى،
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ
إِذَا أَرَادَ رَحْمَةَ أُمَّةٍ مِنْ عِبَادِهِ، قَبَضَ نَبِيَّهَا قَبْلَهَا، فَجَعَلَهُ
لَهَا فَرَطًا وَسَلَفًا بَيْنَ يَدَيْهَا، وَإِذَا أَرَادَ هَلَكَةَ أُمَّةٍ، عَذَّبَهَا
وَنَبِيُّهَا حَيٌّ، فَأَهْلَكَهَا وَهُوَ يَنْظُرُ، فَأَقَرَّ عَيْنَهُ بِهَلَكَتِهَا
حِينَ كَذَّبُوهُ وَعَصَوْا أَمْرَهُ»
Dari Abu Musa RA, dari
Rasulullah SAW bahwasanya beliau telah bersabda, "Apabila Allah Azza wa
Jalla ingin memberikan rahmat-Nya kepada suatu umat, maka Dia wafatkan nabi
umat tersebut mendahului mereka dan menjadikannya sebagai pendahulu yang akan
menolong mereka. Apabila Allah Azza wa Jalla ingin membinasakan suatu umat,
maka Dia siksa umat tersebut ketika nabi mereka masih hidup. Allah akan
membinasakan umat tersebut sambil disaksikan oleh nabi mereka sendiri yang
dahulu mereka dustakan dan durhakai perintahnya."
b. Takhrij Hadits
1) Shahih Ibn Hibban no. 6647, 7215
c. Mutiara Hadis
1) Allah mewafatkan Nabi mendahului umatnya merupakan
suatu rahmat karena pahala umat itu dilipatgandakan ketika mereka tetap beriman
mengikuti syariat meskipun Nabi sudah wafat.
2) Jika Allah ingin membinasakan suatu kaum, maka ketika
umat itu terus menerus tidak beriman, durhaka, menolak Nabi mereka, kemudian
Nabi mereka berdoa dan Allah mengabulkan doanya, maka Allah akan membinasakan
mereka sambil disaksikan oleh Nabinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar